Profile- Spoiler:
[Levier Von BeliefUsia: [16]
Tanggal lahir: 13 April 1993
Golongan darah: O
Dorm Room [Luxury Room, Floor 5]
AppearanceBadan Levier cukup proposional, tidak terlalu kurus maupun gemuk. Wajahnya agak bulat, dengan rambut agak berantakan dan mata berambut coklat, serta kulitnya yang putih membuatnya terlihat agak lebih tua daripada umur aslinya. Baju yang ia gunakan adalah T-shirt santai berwarna putih dengan dalaman warna hitam(atau warna lainnya), dengan jeans untuk santai maupun berpergian. Dikarenakan hobinya browsing internet, ia tidak pernah lupa membawa laptopnya yang berwarna putih ke manapun.
Behaviour and personality :
Levier sangat menyukai yang namanya internet dan laptop. Ia sangat tertarik dengan kode-kode HTML juga kode-kode untuk hacking. Ia menggangap kode-kode itu menantang dan menarik untuk dipelajari. Hal ini menyebabkan ia sangat menghormati hacker dan cracker karena ia menganggap orang-orang itu adalah 'dewa' dari dunia internet. Selain itu ia hobi membaca buku untuk memperluas wawasannya, ia sangat setuju dengan perkataan 'buku adalah jendela pengetahuan' (A/N : yah.. sekitar itulah, saya juga lupa soalnya *PLAK*). Setiap hari WAJIB hukumnya ia minum kopi atau teh minimal 3 gelas. Ia sangat menyukai kopi dan teh, hal ini mungkin dipengaruhi dari keturunan ayah ibunya yang memang spesialis dalam kopi dan teh.
[/size][/font]
Gender: Male (bukan banci)
Tinggi/Berat: 173 cm/ 64 kg
Kebiasaan unik: Laptopnya dianggap juga sebagai kekasih setianya, makanya tidak PERNAH sekalipun ia lupa membawa laptop itu ke mana-mana.
Personality: Revolte adalah anak yang supel dan ceria sebenarnya. Sayang ia seringkali terbawa oleh mood. Bisa saja ia tiba-tiba menjadi pendiam dan penyendiri karena moodnya sedang sedih, atau bisa mengeluarkan kata-kata kasar saat sedang marah. Jika sedang tidak mood melakukan sesuatu, ia akan jadi sangat malas dan seharian kerjanya adlaah bermalas-malasan. Kata lain ia sulit mengendalikan emosi dan jelas sekali sangat moody. Selain itu ia adalah orang yang nekat dan sangat berani (terlalu berani malah) dalam mengambil resiko, sehingga terkadan ia gegabah dalam mengambil keputusan. Jika melihat seseorang yang bisa ia kerjai, maka sifat isengnya akan timbul dan ia akan mengerjai orang tersebut habis-habisan, hal ini seringkali membuatnya terliput dalam pertengkaran kecil-kecilan. Terkadang juga jika ia melihat seseorang yang lebih hebat darinya ia akan menantang orang itu dalam suatu hal, sehingga ia seringkali kalah dalam sebuah kompetisi pribadi dengan seseorang.
Yang disukai/keahlian: Disukai : Seharian bersama laptopnya, buku, dan tentu saja di ikuti oleh beberapa gelas teh atau kopi, di tempat yang agak ramai.
Keahlian : Menguasai code-code hacking dengan baik. Otaknya pintar dalam bermain logika.
Kelemahan: Takut kepada hantu, staminanya tidak terlalu bagus. Macam orang yang cepat bosan, sehingga terkadang tidak mendengarkan pelajaran sehingga beberapa kali tertinggal.
Extra InformationKelas: [SMA 3 IPS]
Status: Etoile
Sides: [Adam]
Job: White hacker
Background Story: Lahir di Prancis, Levier merupakan anak blasteran dari ayahnya yang Prancis dan ibunya yang berkebangsaan Inggris. Levier menenun hidupnya sebagai anak normal yang di sayangi kedua orangtuanya. Dari kecil Levier sudah senang dengan yang namanya komputer, internet, dan buku. Ia seringkali bertaut dalam 3 hal itu. Hal ini membuat Levier, mempunyai logika yang bagus (karena otaknya sering dilatih dengan berbagai macam kode dan bacaan-bacaan). Ayahnya dan ibunya yang melihat hal itu akhirnya mau tidak maupun mendukung hobi Levier dan membelikkan Levier sebuah laptop (laptop ini dipakainya sampai sekarang). Sayangnya saat berumur 15 tahun, sebuah kecelakaan mobil terjadi dan ayah juga ibunya meninggal dalam kecelakaan itu. Mengalami mental shock yang cukup parah, seringkali Levier bermimpi buruk tentang kecelakaan itu dan tentang orangtuanya yang bangkit dari kubur dengan tubuh berdarah-darah. Hal ini menyebabkan Levier mulai takut dengan hantu. Di sisi lain, Levier kecil yang saat itu telah kehilangan orangtuanya, otomatis masuk ke sebuah panti asuhan di Prancis, dan 1 tahun kemudian di adopsi oleh pasangan suami istri yang sedang berlibur ke Prancis dan tidak mempunyai anak. Levier kecil yang masih polos jelas saja senang karena menemukan orang tua baru. Maka Levier pun akhirnya pindah ke negara di mana orangtuanya angkatnya tinggal. Yang terjadi selanjutnya jelas tidak terbayang di pikirannya. Orangtua angkatnya itu memang pada awalnya baik, tetapi jika Levier melakukan sesuatu yang salah ia akan segera dipukuli hingga berdarah di mana-mana. Akhirnya tidak tahan dengan perlakuan itu, di umurnya yang ke 16 Levier pun kabur dari rumah. Berbekal uang hasil curiannya dari orangtua angkatnya. Levier pun medaftar di sebuah sekolah yang berasrama demi keamanannya. Untuk meghidupi dirinya sehari-hari, diam-diam Levier bekerja sebagai white hacker.
Sejak masuk sekolah, Levier telah membiasakan dirinya untuk bersikap baik dan ramah. Ia selalu berusaha dalam mood cerianya. Lama kelamaan dirinya pun diterima dengan baik di sekolahan. Personalitynya yang selalu ramah dan gentleman, membuat namanya terkenal. Tidak lama ia pun menjadi etoile
Relasi: Orang tua kandung
Orang tua asuh