[M][Closed]Tending The Sick

Quote :

"Orang yang hebat ya..." Komentarnya singkat.

Arisu menghela napas. Ia segera tidur-tiduran dikasur dan melanjutkan perkataannya.

"Hebat? Hahaha... Buktinya dia mencampakanku begitu saja.. Dengan bodohnya ia berkata "Memangnya kita...pacaran? Arisu, arisu.. Kita kan hanya sebatas teman, apa kau lupa?". Hng.. Pemuda bodoh dan tolol... Namun aku tak tahu kenapa ia berani-beraninya berkata seperti itu.." katanya dengan nada datar.

Quote :

"Apa Arisu...masih menyukainya?"

Sejenak Arisu terdiam. Hatinya bimbang sekarang, tambah lagi Octavia mengajukan pertanyaan seperti itu. Sekarang, ia harus menjawab yang sejujurnya.. ataukah ia harus berbohong?

"...........aku.....i-iya....." jawabnya dengan nada yang amat pelan.

Quote :

"...........aku.....i-iya....."

Kali ini hatinya benar-benar seperti ditusuk sebuah belati kecil. Tak disangka ternyata Arisu menyukai orang lain selain dirinya.

"Kalau begitu...Bagi Arisu...Aku siapa?" Tanyanya pelan. Matanya mulai berkaca

Quote :

"Kalau begitu...Bagi Arisu...Aku siapa?"

Sudah diduga dari awal. Pasti kekasihnya akan menangis. Namun, apa yang harus ia perbuat? Tak ada lagi hal yang dapat ia jadikan sebagai alasan atau semacamnya. Pikirannya menjadi kacau. Arisu menatap Octavia yang mulai menangis itu, dengan lembut ia memeluknya dari belakang.

".............bagiku... Kau adalah segalanya... Tak ada yang boleh menggantikan posisimu lagi... Kuharap, kau akan terus berada disisiku..." katanya.

Quote :

".............bagiku... Kau adalah segalanya... Tak ada yang boleh menggantikan posisimu lagi... Kuharap, kau akan terus berada disisiku..."

Octavia agak ragu dengan ucapan Arisu. "Apa... itu benar? aku... bukan sekedar pengganti kan?" Tanyanya sambil menyeka air matanya sendiri dan terisak

Ia tidak ingin dirinya hanya menjadi seorang sampingan.

Quote :

"Apa... itu benar? aku... bukan sekedar pengganti kan?"

Arisu makin merasa sakit hati telah berkata seperti itu. Ia tak ingin menyakiti siapa-siapa lagi. Namun, mungkin ini adalah jalan yang terbaik bagi mereka..

"...aku tak pernah memandangmu sebagai seorang pengganti. Sekarang, bagiku Jack bukanlah siapa-siapa lagi... Ia hanyalah teman senasib, itu saja.. Sudahlah, sayang... Tak perlu menangis lagi... Aku tak ingin melihat tangisanmu..." Arisu menyeka air mata Octavia yang masih terus menetes.

Kali ini Octavia sudah agak yakin dengan perkataan Arisu. Ia mencoba tersenyum sedikit dan berhenti menangis.

"Syukurlah..." Ucapnya lega

Quote :

"Syukurlah..."

Arisu hanya tersenyum kecil pada Octavia. Dadanya makin sakit, dan ia butuh sesuatu untuk menenangkan dirinya. Ia melirik kekasihnya. Perasaannya mulai berubah menjadi liar. Ia segera mencium Octavia dan mencegat kedua tangan kekasihnya itu.

"ng... O-chan...."

"N-Ngh?!" Octavia terkejut Arisu tiba-tiba menciumnya dengan Liarnya. Perubahan sikap Arisu memang selalu membuatnya terkejut tapi justru ini yang membuatnya tertarik padanya.

Quote :

"ng... O-chan...."

"A-ada apa Arisu?" Tanyanya agak memerah

Quote :

"A-ada apa Arisu?"

Arisu meletakkan kepalanya diatas dada Octavia. Mendengar bunyi detakan jantung Octavia dengan jelas. Kemudian ia mengembangkan senyum sadisnya.

"Kau manis ya.." Arisu menaikkan posisi kepalanya, memberi ciuman hangat dan tangannya yang satu mulai membuka kancing baju Octavia, mengelus dadanya, lalu membuka kancing berikutnya hingga selesai.

Quote :

"Kau manis ya.."

"A-aah...=///=." Kata-kata itu membuat Octavia memerah

Jantungnya mulai berdegup kencang. Sentuhan-sentuhan yang diberikan Arisu sangat merangsang dirinya.

"Hnnn..." Arisu mengembangkan senyumnya lagi. Ia mulai membuka baju Octavia yang telah dilepas kancingnya terlebih dahulu. Ia mulai menciumi leher Octavia, ciumannya turun ke dadanya. Dilepasnya bra milik Octavia. Arisu mengecup dada Octavia, menjilatinya, menggrep-grep berkali-kali.

"Ahn...unf..." Octavia melenguh

Rangsangan yang diberikan Arisu sangat dahsyat. Tubuhnya agak menggeliat karena kegelian itu.

Sambil terus menciumi tubuh Octavia, Arisu meletakan tangan kekasihnya didada. Maksudnya adalah perintah untuk membukakan pakaiannya. Pelan tapi pasti, tangan kanannya diam-diam menjulur ke bawah, masuk kedalam celana dalam Octavia kemudian menggrep-grep 'benda' itu, lalu memasukkan 2 jari kedalamnya. Salah satu jari itu bergerak keluar masuk. Arisu tersenyum licik akan hal ini.

Octavia mengangguk dan mengerti maksud Arisu. Ia pun membukakan pakaian kekasihnya itu.

Tapi, tiba-tiba Arisu memasukkan kedua jarinya ke "benda"nya dan menggerakkannya. Hal ini membuat Octavia terangsang.

"Ungh...ahn..." Lenguhnya

Arisu makin bergairah melakukan ini, diliriknya benda tersebut. Senyum liciknya kembali berkembang. Dengan cepat ia melepas semua pakaiannya hingga tak ada yang tersisa.

"Kau mau melakukan hal yang sama? Kalau iya... Silahkan.. " ia tersenyum licik sambil menggerak-gerakan tangannya.

Octavia semakin memera melihat tubuh kekasihnya yang tanpa busana itu dan perbuatan arisu hampir membuatnya mencapai puncaknya.

Quote :

"Kau mau melakukan hal yang sama? Kalau iya... Silahkan.. "

"E-eh?? hal yang sama??" ujarnya bingung

Quote :

"E-eh?? hal yang sama??"

Arisu menganggukkan kepalanya dan masih dengan senyum liciknya. Ia memiliki sebuah ide licik yang harus ia lakukan. Dan dengan perlahan, ia menunjukkan miliknya ke hadapan Octavia, meminta untuk kekasihnya melakukan perintah.

"Kau tahu kan... Yang tadi kau lakukan? Sekarang, kau lakukanlah..." Arisu tersenyum meyakinkan, ia menjilat benda milik Octavia dengan lembut.

Octavia sangat memerah ketika dihadapkan dengan "benda" milik Arisu.

Quote :

"Kau tahu kan... Yang tadi kau lakukan? Sekarang, kau lakukanlah..."

Octavia memang tahu apa yang dimaksud Arisu tapi ia agak malu melakukannya lagi. Ia pun menarik nafas dan memantapkan hati (??) lalu mulai menjilati milik Arisu.

ooc: ajegile sepertinya ini adalah RP yuri terpanjang yah =))
----------------------------------------------------------------------

Arisu merasa memerah dan mulai makin bergairah untuk melakukan hal seperti ini. Sungguh membuatnya hampir mencapai puncak.

"Ngh..." desahnya.

Mendapat perlakuan itu, Arisu makin menjadi-jadi untuk menjilati milik Octavia dengan agresif sambil keluar masuk tangannya.

OOT: Iya xD

============
Octavia masih menjilati milik Arisu dengan sangat bernafsu. Tapi serangan yang diberikan Arisu tampaknya lebih kuat sehingga tak lama kemudian, ia pun mencapai pada puncaknya.

"A-ahn..." lenguhnya

Arisu mulai melihat hal yang ditunggu-tunggunya...

Cairan kental mulai keluar dari milik Octavia, Arisu tentu saja tersenyum licik melihat itu. Namun, tiba-tiba ia pun juga telah sampai titik puncaknya. Sambil melenguh, dan melenguh, perlahan ia mulai menjilati cairan kental itu.

"Ngh...." desahnya lagi.

Arisu mulai menjilati cairan yang keluar dari milik Octavia karena Orgasme barusan. Ternyata Arisu juga kemudian telah mencapai puncaknya. Octavia meniru Arisu dan menjilati cairan itu dan menikmatinya.

"Un..." desahnya

Arisu merasa agak lelah kali ini. Ia menikmati cairan yang keluar dari milik Octavia itu dengan lembut dan pelan. Gadis bergelas violet itu juga merasa agak geli karena benda miliknya dijilati seperti itu. Ia tersenyum kecil, meski Octavia tidak bisa lihat senyuman dibibirnya itu. Mendadak ia merasa melayang, tubuhnya kembali hangat. Badannya tiba-tiba gemetar karena tak kuat menahan tubuhnya namun ia tetap bersikeras.

"Hh....hh..hh...."

Tiba-tiba, Octavia merasa ada yang aneh pada Arisu. Ia pun berhenti melakukan "kegiatan"-nya itu dan mengambil posisi duduk. Ia memegang dahi Arisu.

"Kau... panas lagi." Ucapnya Khawatir

Quote :

"Kau... panas lagi."

Arisu tergeletak lemah begitu saja di atas tempat tidur. Ia agak terengah-engah karena hal ini. Cairan itu masih keluar, mengalir begitu saja. Pandangannya serasa kabur, tatapannya mendadak kosong. Sekarang napasnya tersenggal-senggal.

"Hh...hh...hh......"